Graha Azizah : Jl.Jamburaya 159 Perumnas Kamal Bangkalan TA'LIM TASYRI' DAN TAQWA
Jumat, 01 November 2024
Sabtu, 13 Juli 2024
MEMORIES OF DZIKIR JAMA’I KE-IX UTM
MEMORIES OF DZIKIR JAMA’I KE-IX UTM
Coretan dari : Mas Khoirul Amirudin
Dzikir Jama’i Nasional ke-IX 2024 digelar di Gedung Pertemuan R.P. Muhammad Noor, Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan pada Ahad, 7 Juli 2024 M atau 1 Muharom 1447 H. Tema yang diambil adalah : UTM bersholawat bersama Majlis Istighosah Dzikir Jama’i. Acara ini merupakan kerjasama antara Yayasan Al Haromain dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM)
TENTANG DZIKIR JAMA’I
DJN ( Dzikir Jama'i Nasional) adalah gerakan mengajak masyarakat
muslim untuk membiaskan dzikir dan mengingat Rabnya dengan model bersama-sama. Lafadz
dzikir ada banyak macamnya. Lafdz dzikir jama’i telah dipilih serta ditetapkan
oleh KH Ihya’ Ulumidin dan telah ditahkik oleh Abuya As Sayyid Muhammad bin
Alawi Al Maliki untuk menjadi lafdz yang dibaca dalam alaqah dzikir
jama’i. Gerakan ini di pelopori oleh
Abina KH Ihya' Ulumudin pengasuh PP Nurul Haromain Pujon Malang. Bersama dengan
yayasan persada Al Haromain yang beliau kembangkan, dzikir jama'i diamalkan
secara rutin di setiap cabang dakwah al Haromain. Bahkan dzikir jama’i telah
menjadi identitas untuk jaringan jama’ah Al Haromain dimanapun berada. Majelis taklim
As Sakinah (majelis yang penulis bina) juga rutin mengamalkannya setiap akhir
pekan di hari jumat malam sabtu.
Setiap setahun sekali dzikir jama'i digelar secara akbar di berbagai kota di Indonesia. Karena sifatnya nasional maka acara ini diberi nama DJN (Dzikir Jama'i Nasional). Terhitung sejak tahun 2016 maka dzikir jama’i yang terselenggara di tahun 2024 ini, adalah urutan dzikir jama’i yang ke IX. Sejak pertamanya DJN diselanggarakan hingga pada urutan yang ke 9 ini DJN selalu dihadiri oleh ribuan jamaah yang antusias.
UTM SEBAGAI SOHIBUL BAYT
DJN dalam beberapa kesempatan diselenggarakan di kampus-kampus.
Mungkin diantara tujuanya adalah menyatukan antara fikir dan dzikir. Seperti
DJN ke 8 tahun 2023 diselenggarakan di UB (Universitas Brawijaya) Malang. Tahun
20204 ini, DJN masuk ulang tahunya yang ke 9. Tuhun ini acara diselenggarakan
di UTM (Universitas Trunojoyo Madura). Komunikasi antara panitia DJN daerah dan
pihak kampus terus dilakukan. Prof Nizarul Alim menjadi perantara komunikasi
antara pihak UTM dan panitia DJN. Prof Nizar adalah salah satu dosen senior di
UTM. Selain itu beliau juga merupakan jamaah aktif KH. Ihya’ Ulumudin sekaligus
sebagai pengurus Yayasan Al Haromain. Jadi komunikasi antar dua instansi
berjalan dengan lancer. Bahkan saat proses pengajuan pagelaran DJN kepada pihak
UTM, pak rektor bapak Doktor Safi’
menerimanya dengan tangan terbuka. Dimikian beliau buktikan dengan memasukan
DJN dalam susunan kegiatan dies natalis UTM yang ke-23. MasyaAllah.
Acara akbar pasti butuh dukungan dan sokongan dari banyak pihak. UTM sebagai sohibul bayt sangat welcome menerima kerjasama acara yang berkah ini dengan tangan terbuka. Maka kami apresiasi dan terimakasih sebesar-besarnya kepada pak rektor dan pihak UTM terutama pada sokongan jamuan untuk tamu VIP dan pembebasan tanggungan sewa gedung beserta pembebasan biaya halaman parkir.
KONTRIBUSI PANITIA UNTUK KONSUMSI
Tahun 2024 ini, DJN digelar di kota Bangkalan, tepatnya di UTM (Universitas Trunojoyo Madura). Tidak banyak jamaah Al Haromain yang tinggal Bangkalan. Adapun Penulis sendiri bertempat tinggal di kota Bangkalan. Artinya mau ngak mau harus siap menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut acara yang bertaraf Nasional ini. Dengan segenap sumberdaya yang ada, panitia Bangkalan memperisiapkanya dengan matang. Penulis bersama sama dengan komunitas ibu-ibu KSJ ( Kafilah sedekah Jum'at) dan MT As Sakinah yang dimotori oleh Ibunda Nyai Afri Asiatin berperan aktif dalam pengumpulan dana terutama dana konsumsi. Usaha tidak menghianati hasil. Dengan sistem mengkoneksikan network (jaringan), semua kebutuhan logistik makan jamaah dan tamu VIP dapat terselesaikan dengan baik. Masing masing individu jamaah pasti punya jaringan atau kenalan. Seluruh network yang masing masing mereka miliki kemudian dapat dihubungi lalu mempromosikan amal solih sedekah kepadanya. Sehingga dengan izin Allah dari KSJ dan As Sakinah beserta bantuan suplay dari PP Hasyim As'ari Modung dan Masjid Ar Ribath SBY maka dapat terhimpun 6.500 porsi makan siang. Alhamdulillah.
YANG MUDA YANG BERKARYA
Kebutuhan pada iven akbar seperti
ini tidak saja pada sisi logistik makanan dan minuman saja, namun yang tidak
kalah penting adalah peran teknis dari terselenggaranya sebuah acara. Pada
bagian ini teman-teman muda-mudi dari pesam Al Kayis mengambil peranya. Mas
Sofa dan mas Mahrus sebagai korlap (kordinator lapangan) tidak henti-hentinya
siang malam berjibaku mempersiapkan acara dan tempat acara agar acara dapat
berjalan dengan sukses. Penataan tempat, dekorasi, pengadaan karpet, pemasangan
benner dan banyak lagi pos-pos kecil yang teman-teman muda-mudi ini kerjakan. Poster
dan umbul-umbul yang terpampang dijalan-jalan menuju are DJN adalah hasil dari
perjuangan mereka beserta bapak-bapak pengajian As Sakinah. Hingga pada malam
hari H teman-teman al Kayis lah yang rela begadang malam untuk menuntaskan
pekerjaan yang belum terselesaikan. Kontribusi teman-teman ini juga masuk pada
dunia seni. DJN ke 9 ini nasyid sholawatan diiringi oleh hadarah dari Al Kayyis
yang dipimpin oleh mas Faisal.
Ustadz Rosi sebagai pemimpin panita Bangkalan mengambil peran kerja
lapangan. Beliau menggerakan santri-santri pesantran Ribath Al Fauzi Tolbuk
asuhanya untuk bekerja pada sisi serbaguna. Anak anak santri siap diperintahkan
untuk angkat-angkat logistik hingga giat sebagai penyapu bersih gedung tempat
acara. Penulis menyaksikan sendiri, anak-anak remaja ini tampak tak punya rasa
capek. Terpancar dari aura wajanya, mereka adalaha anak-anak yang tulus.
Baarokallahfiikum.
Tak ketinggalan, meski jumlahnya tidak banyak, pemuda El Fata ikut berperan. El Fata adalah sejumlah anak muda yang merupakan bagian dari anggota majelis yang penulis bina di perumnas Kamal, Bangkalan. Dengan jiwa mujahdinya mereka juga tidak mau tertinggal dalam berhidmah di acara akbar dan super berkah ini. Mereka bersedia ditempatkan di sudut-sudut jalan untuk menjadi pengarah jalan bagi setiap kendaraan yang hendak menghadiri DJN. Teriknya matahari tidak menyulutkan mereka dalam memberikan pelayanan kepada jamaah yang kurang memahami jalan menuju tempat acara.
UCAPAN TRIMAKASIH
Semua iven pasti melibatkan banyak pihak, lebih-lebih iven akbar yang menghadirkan ribuan manusia, pasti akan lebih banyak pihak yang ikut terlibat. Banyak pihak yang telah ikut andil dan sumbangsih pada acara akbar DJN ke-IX ini. Suport sistem dan supot tenaga serta dana dari yayasan Al Haromain pusat tentu sangat kami syukuri. Bunda Nyai Nina dan Prof Nizar sebagai sesepuh jamaah Bangkalan dengan sabarnya memberikan pengarahan kepada kami para panitia. Bapak dokter jamal dan Istri yang tidak kalah semangatknya dalam melayani tamu-tamu jamaah DJN baik saat hari H atau seblum hari H. Begitu pula beliau berdualah yang sigap menampung rapat demi rapat yang diagendakan panitia. Dan masih banyak lagi orang-orang baik yang siap berkhidmah pada acara ini, sangking banyaknya tentu tidak akan mungkin satu persatu dapat disebut. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebut tentu tidak mengurangi rasa hormat dan terimaksih kami kepada anda. Inayallah nama anda di catat dalam catatan ahli surga. Amiin.
KOMBINASI ANTARA ZIKIR DAN FIKIR
Sering kita jumpai acara sholawatan hanya sekedar berdendang dan
melantunkan syair-syair belaka yang tentu kurang adanya muatan ilmu yang
mencerhakan pikir dan juga kurang adanya khidmat dzikir yang menguatkan hati. Yang
berbeda dari DJN dengan acara sholawatan serupa adalah sesi pemaduan zikir dan
fikir ini. Dalam DJN hadirin mendapatkan tiga menu utama : satu sholawatan.
Dalam setiap acara DJN selalu ada lantunan sholawatan yang diiringi hadroh,
tentunya ini adalah sisi yang menghibur. Kedua dzikir jama’i, dzikir jama’i
adalah sesi inti yang mengantarkan jamaah untuk mengingat Allah. Ini adalah
sesi dzikirnya. Dan ketiga tausiah. Selesai dzikir jama’i biasanya Abi Ihya’
melanjutkan dengan sesi tausiyah. Sesi ini adalah bagian terpenting dari acara
DJN. Materi tausiah yang beliau sampaikan selalu mempunyai nilai bobot yang
tinggi. Ini adalah porsi fikirnya. Luarbiasanya, materi tausiah selalu dalam
bentuk nasroh (buku keci). Setiap jamaah yang hadir, berapapun jumlah
mereka maka selalu ada jatah nasroh buat mereka. Sehingga ilmu yang Abi Ihya’
sampaikan dapat disimak dalam catatan nasroh tersebut. Lain daripada itu, ilmu
dan pesan dari Abi dapat dibawa pulang dan dapat di mutholaah ketika telah
sampai rumah. Sehingga ilmu benar-benar kokoh dalam pikir dan kokoh dalam hati,
insyallah.
Banyak poin-poin berbobot yang beliau sampaikan dalam kesempatan
ini, Satu tema yang teriyang dalam benak penulis adalah bab dzikir dengan lisan
menjadi sarana bagi orang yang kurang berpengetahuan (bodoh), sarana kita,
menuju ma’rifatullah yaitu mengenal Allah Ta’ala. Beliau mengutip
perkataan Imam Abu Bakar As Syibli ra. “Tidak ada cara bagi orang buta
mengenali permata kecuali dengan menyentuhnya. Dan tidak ada cara bagi orang
bodoh untuk bisa mengenal Allah kecuali melalui dzikir dengan lisan.” ( Kitab
Al Mukhtar min Kalam al Akhyaar, karya Abuya al Maliki, hal. 18). Sebagai orang
awam seperti penulis ini, maka penting seikiranya menjalankan metode mengenal
Allah dengan cara lisan ini, karena masih sulit bagi siapapun yang awam
mengenali Allah dengan hati.
Begitulah tiga menu yang disajikan dalam DJN yang begitu memukau. Intinya DJN mengajak jamaah untuk meningkatkan kualitas iman dan kualitas keilmuan. Memadukan antara dzikir dan fikir.
HIKMAH DAN PENGALAMAN
Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat dipetik dari acara akbar ini. Setiap panitia pasti punya pengalaman masing-masing. Bahkan mungkin banyak juga dari jamaah yang banyak mengambil hikmah dari kehadiran mereka di acara DJN ini. Dalam acara ini penulis mendapat amanah menjadi panitia sesi acara. Tugas dari panitia sesi acara adalah sebagai orang yang bertanggungjawab mencari pengisi acara dan yang memastikan kehadiran mereka. Jujur penulis baru kali merasakan menjadi panita akbar dengan hadirin lebih dari 6 ribu jamaah. Tentuny banyak pelajaran yang penulis serap dari acara ini. Pelajaran yang penting adalah disiplin, seorang yang bertanggung jawab dalam sebuah acara kedisiplinan adalah modal utama. Ketika penanggungjawab acara tidak bisa memastikan pengisi acara datang lebih awal, pastinya acara akan mengalami penundaan. Jadi, sesi acara baiknya menghadirkan para pengisi acara lebih awal, sehingga ketika hadirin telah berkumpul maka acara segera dapat dimulai tepat pada waktunya.
PENUTUP
Melihat antusiasnya jamaah yang hadir di acara DJN ke-IX UTM, maka DJN adalah acara yang berkelas yang sangat diminati masyarakat muslim, dengan demikian DJN patut untuk dilestarikan untuk diadakan setiap tahun. DJN adalah media untuk mengiangtkan umat akan pentingnya noto ati dan noto pikir. Kami senang-gembira bisa mengenal Abi Ihya’ dan bisa menjadi bagian dari jamaah dzikir jama’i ini. Semoga Allah mengumpulkan kita di dalam surgaNya kelak bersama orang-orang yang kita cinta. Amin.
Link Download Nasroh DJN ke IX UTM 2024 :
Senin, 05 Februari 2024
Memilih Pemimpin Harus yang Terbaik
*Memilih Pemimpin Harus yang Terbaik*
من حديث عبد الله بن عباس رضي الله عنهما.
ولفظ الطبراني :
( مَنْ تَوَلَّى مِنْ أُمَرَاءِ الْمُسْلِمِينَ شَيْئًا فَاسْتَعْمَلَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ فِيهِمْ مَنْ هُوَ أَوْلَى بِذَلِكَ وَأَعْلَمُ مِنْهُ بِكِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُولِهِ ، فَقَدْ خَانَ اللهَ وَرَسُولَهُ وَجَمِيعَ الْمُؤْمِنِينَ ).
رواه الحاكم في مستدركه (4/ 104) ، والطبراني في " المعجم الكبير " (11/ 114)
Hadist dari Abdullah bin Abbas semoga Allah merdhoi keduanya dan lafadz dari Thobroni :
_“Barangsiapa mengangkat salah satu pemimpin umat Islam sebagai penguasa atas suatu hal dan mengangkat seorang laki-laki untuk memimpin mereka, padahal ia mengetahui bahwa di antara mereka ada yang lebih berhak untuk itu dan lebih mengetahui kitab Allah dan Sunnah darinya, maka ia berkhianat kepada Allah. , Rasul-Nya, dan semua orang yang beriman”._
```(HR Al Hakim didalam mustadroknya(104/4) At- Tabrani didalam mu'jam kabir, (114/11).```
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist :
1- Islam dalam segala hal memerintahkan pada umat Islam untuk memilih yang benar dan terbaik yang tersedia, bukan memilih berdasarkan selera, hawa nafsu apalagi karena bayaran.
2- Dalam memilih hewan kurban, maka memilih hewan yang terbaik, dalam memilih pasangan, baik suami atau istri maka memilih berdasarkan agamanya, dalam memilih semua level pemimpin, maka diperintahkan memilih yang terbaik.
3- Bagaimana dengan memilih pemimpin puncak atau Presiden RI?. Memilih yang terbaik dalam segala hal itulah ikhtiyar, dari kata khair (terbaik).
4- Dan siapapun mereka dalam memilih pemimpin dipengaruhi oleh dua hal saja, berdasarkan nilai idealitas dan berdasarkan pragmatis atau dalam Istilah populernya membela yang benar atau membela yang bayar.
5- Barangsiapa mengangkat salah satu pemimpin umat Islam sebagai penguasa atas suatu hal dan mengangkat seorang laki-laki untuk memimpin mereka, padahal ia mengetahui bahwa di antara mereka ada yang lebih berhak untuk itu dan lebih mengetahui kitab Allah dan Sunnah darinya, maka ia BERKHIANAT kepada Allah. , Rasul-Nya, dan semua orang yang beriman.
6- Memilih pemimpin termasuk Presiden RI dalam Islam adalah ibadah dan kewajiban, benar dan salahnya akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Wallahu a’lam.
Tema hadist yang berkaitan dengan al quran :
1- Orang yang berorientasi nilai ideal berarti berorientasi pada akhirat, sedang yang berorientasi pragmatis berarti berorientasi pada dunia. Allah berfirman:
وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَن يُرِدۡ ثَوَابَ ٱلۡأٓخِرَةِ نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَاۚ وَسَنَجۡزِي ٱلشَّٰكِرِينَ
Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.[Surat Ali ‘Imran: 145]
2- Dasar-dasar Kepemimpinan
Pertama, tidak mengambil orang kafir atau orang yang tidak beriman sebagai pemimpin bagi orang-orang muslim karena bagaimanapun akan mempengaruhi kualitas keberagamaan rakyat yang dipimpinnya, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an;
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكافِرِينَ أَوْلِياءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطاناً مُبِيناً
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kalian mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksa kalian)? Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kalian sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.(Surat An-Nisaa: 144.)
- Kedua, tidak mengangkat pemimpin dari orang-orang yang mempermainkan Agama Islam, sebagaimana firman Allah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَكُمْ هُزُوًا وَلَعِبًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil jadi wali kalian, orang-orang yang membuat agama kalian jadi buah ejekan dan permainan (Surat Al-Maidah: 57.)