Sabtu, 02 Maret 2019

URGENSI SANAD

PEMBURU  SANAD

🍈
Kali ini menelaah kitab Bulughul Maram karya ulama besar Al Imam Ibu Hajar Al 'Asqolani as Syafi'i. Hampir semua umat Islam utamanya kalangan pelajar familier dengan kitab yang satu ini. Kitab ini memuat hadits hadits tentang ibadah dan muamalah dalam madzhab Syafi'i. Saya sendiri sejak tasanawi hingga sekarangpun masih belajar dan kadang juga mengajarkan kitab ini.

🍈
Mungkin Karena mendapatkan sanad itu susah, maka meski sudah sering dikaji, namun banyak kalangan akademisi (termasuk saya) yang belum mempunyai sanad kitab ini yang menghubungkan ke pengarang kitab hingga ke baginda Nabi Muhammad SAW. 

🍈
Alhamdulillah dengan izin Allah saya berkesempatan bisa menelaah kitab ini langsung dari sang pemilik sanad yaitu As Syaikh Doktor Quds Hamid Mahmud As Samroi dari Iraq.

🍈
Pemberian sanad ini berlokasi di  Yayasan Ariosan Internasional Jl. Wilis 11 kota Malang. Berlangsung dengan sangat khidmat selam tiga hari dari tanggal 1 hingga tanggal 3 Maret 2019.

Mudah mudahan sedikit upaya ini bisa menambah manfaat, dan menambah berat timbangan di yaumil qiyamah kelak. Amin.

____________________________________________________________________________________________

            URGENSI SANAD

🍍
Perkembangan teknologi informasi yang pesat belakangan ini, semakin memudahkan orang untuk mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu umum. Di satu sisi keberadaan teknologi informasi baik internet, aplikasi media social, dan sebagainya dapat mempermudah pencarian informasi maupun mendapatkannya. Namun di sisi lain, juga dapat menjerumuskan orang bila tidak dengan bijaksana mencerna dan mengolah informasi atau ilmu yang didapatkan, sehingga memunculkan “orang-orang pintar“ baru yang sesungguhnya tidak memahami ilmu yang didapatkan.
🍍
Dengan kata lain, istilah sanad menurut hemat saya adalah dasar landasan keauntentikan suatu ilmu dari asal sumber ilmu itu berasal, sehingga dapat diperoleh ilmu dengan pemahaman yang autentik dan orisinil.
🍍
Kajian sanad suatu matan hadis (isi kandungan hadis) secara riwayah dan dirayah (pemahaman) haruslah benar. Mencoba merujuk kembali pada apa yang dilakukan generasi terdahulu dalam mempelajari suatu hadis, di antaranya para sahabat dan tabiin.
🍍
Kajian kelimuan secara sanad riwayah(tekstual) cukup penting, agar teks yang dikaji tidak ada tahrifat(penyelewengan teks) baik berupa pemalsuan teks maupun kesalahan tulisan yang akan berimplikasi terhadap kesalahan makna dan arti teks yang tertulis.
🍍
Begitu pula kajian keilmuwan berlandaskan sanad dirayah (kontekstual) juga penting, agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dalam mengkaji suatu teks keilmuan.
🍍
Harapannya pula agar generasi sekarang maupun setelahnya, mendapat ilmu secara tekstual dan kontekstual yang utuh dan benar serta tidak memunculkan pemahaman-pemahaman yang dangkal dan parsial dalam mempelajari suatu ilmu. Walaupun tidak semua ilmu harus didasarkan atas sanad, setidaknya dengan memahami dasar landasannya, ilmu tersebut akan dapat dipahami secara lebih utuh, menyeluruh, autentik dan orisinil. 





       PERKATAAN ULAMA'  TENTANG SANAD :

قال عبدالله بن المبارك رحمه الله: "الإسناد من الدين، ولولا الإسناد لقال مَن شاء ما شاء"[  أخرجه مسلم في "مقدمة صحيحه" (1/ 15) ].
🍉Ibnu Mubarok : Sanad itu bagian dari agama, tanpa sanad semua orang akan ngomong sesuka dia.

وقال أيضًا: "مثل الذي يطلب أمرَ دينه بلا إسناد، كمثل الذي يرتقي السطح بلا سلم"[  أخرجه الخطيب في "شرف أصحاب الحديث" (ص/ 42)].
🍉Ibnu Mubaarok : Belajar agama tanpa sanad seperti menaiki atap tanpa tangga, mana mungkin bisa?.

قال المناوي رحمه الله في (فيض القدير): "وقد أكرم الله هذه الأمة بالإسناد، وجعله من خصوصياتها من بين العباد. ["فيض القدير" (1/ 433)].

🍉Al Manawi : Allah memulyakan umat ini dengan adanya sanad. Inilah istimewanya umat Muhammad.

وقال سفيان الثوري رحمه الله: "الإسناد سلاح المؤمن، فإذا لم يكن معه سلاح، فبأي شيء يقاتل؟". [ أخرجه الخطيب في "شرف أصحاب الحديث" (ص/ 42)].

🍉Sufyan At Tsauri : Sanad itu senjata seorang mu'min, jika berperang tanpa senjata maka terjadilah apa yang terjadi.

وقال يحيى بن سعيد القطان رحمه الله: "لا تنظروا إلى الحديث، ولكن انظروا إلى الإسناد؛ فإن صح الإسناد، وإلا فلا تغترَّ بالحديث إذا لم يصح الإسناد"[أخرجه الخطيب في "الجامع لأخلاق الراوي" (2/ 102)].
🍉Yahya Ibnu Sa'id al Qotthon : Terlebih dahulu lihatlah sanad(pembawa berita), jangan melihat pada isi berita.

قال الإمام ابن سيرين: «إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم». ( صحيح مسلم).

🍉Ibnh Sirin : Jangan sembarangan mencari ilmu agama, berhati hatilah lihatlah siapa yang menyampaikan.

وَقَالَ أبو علي الجياني  : (( خصّ الله تَعَالَى هَذِهِ الأمة بثلاثة أشياء لَمْ يعطها مَنْ قَبْلَهَا مِنَ الأمم : الإسناد ، والأنساب ، والإعراب )) (قواعد التحديث : 201) .
🍉Abu Ali Al Jayani : Allah mengistimewakan  umat ini dengan tiga hal : Sanad, nasab dan i'rob).

#Allahumma_baari
#Allhumma_Isfii_Ummi
#Habli_maa_Yasurruni
#Amiin.