Jumat, 15 Desember 2017

_SIAP BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP LIMA PERKARA_

*_MUTHOLAAH  Vol.78_*   
08/11/2017 
🥒🥝🥒🥝🥒🥝🥒🥝🥒🥝

SIAP BERTANGGUNGJAWAB TERHADAP LIMA PERKARA





_عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :_
*((لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ ))* 

_Dari Ibnu Mas'ud rodiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda:_ *"Kaki Anak Adam tidaklah bergeser(dari tempat hisabnya) pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya."*

_(HR. At Tirmidzi, 2340 sohih)_
🥒🥝🥒🥝🥒🥝🥒🥝🥒🥝


*✍🏼PENGERTIAN HADITS✍🏼*:

🏵Ada lima perkara yang pasti akan dimintai pertanggungjawaban. Tidak ada manusia yang akan terlepas dari lima pertanggungjawaban ini.

🏵Lima perkara itu adalah :

*1⃣Umur*

Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban akan umur yang sudah Allah berikan kepadanya. Setiap detik waktunya dihabiskan untuk apa. Apakah untuk beramal sholih yang membuahkan pahala, atau untuk menumpuk-numpuk dosa, atau bahkan melewatkannya begitu saja tanpa arti. 

*2⃣Masa muda*

Setiap manusia akan dimintai pertanggungjawaban akan masa mudanya, masa yang melalaikan manusia dari beramal ibadah. Banyak manusia yang tertipu disana, ia merasa umurnya masih panjang, sehingga ibadah ditunda menanti usia senja. Padahal maut tidak kenal tua ataupun muda. 
*_Wahai  kawula muda, janganlah terkecoh dengan masa  mudamu. Pergunakan masa keemasan ini untuk memperbanyak amal ibadah, agar tak menyesal dihari kemudian!_*

*3⃣Harta*

Sudah sepantasnya harta dimintai pertanggungjawaban, karena harta adalah nikmat yang sangat riel bagi manusia. Manusia mati matian mencari dan menumpuk-numpuk  harta. Sebenarnya hal itu boleh boleh saja , asalkan kita bisa memastikan bahwa harta yang dihimpun itu adalah dari usaha yang *halal dan thoyyib*. Janganlah terlalu ambisi mencari harta benda sehingga menempuh cara yañg tak direstui Allah swt.

*4⃣Membelanjakan harta*

Bagaimana  harta kita belanjakan  pasti akan di mintai pertanggungjawaban. Mestinya besar-kecil harta yang keluar/dibelanjakan harus diketahui arah dan tujuannya,apakah untuk kemasiatan atau untuk kebaikan. 

*5⃣Ilmu*

Yang terakhir adalah ilmu. Ilmu yang dimiliki manusia akan menjadi beban berat bagi pemiliknya ketika ilmu itu tidak membawa manfaat untuk akhiratnya,yakni  ketika ilmu yang dimilikinya tidak diamalkan atau diajarkan. Oleh karena itu  *hendaknya kita mengamalkan ilmu yang dimiliki semaksimal mungkin, terlebih  ilmu agama*. 

🏵Hari kebangkitan atau hari pertanggung jawaban itu benar adanya dan harus menjadi kewaspadaan kita bersama . 
Allah berfirman :

*أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ*

_“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”_
(QS. Al-Mu’minun: 115)

*أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى*

_“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?”

(QS. Al Qiyamah: 36)

🏵Anjuran untuk senantiasa ingat mati, karena dengan mengingat kematian akan menjadi tali kendali manusia untuk tidak berlarut dalam kelalaian dunia. 
Rosulullah SAW bersabda : 

*أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : الْمَوْتَ , فَإِنَّهُ لَمْ يَذْكُرْهُ أَحَدٌ فِيْ ضِيْقٍ مِنَ الْعَيْشِ إِلاَّ وَسَّعَهُ عَلَيْهِ , وَلاَ ذَكَرَهُ فِيْ سَعَةٍ إِلاَّ ضَيَّقَهَا عَلَيْهِ*

_Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian. Karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya di waktu sempit kehidupannya, kecuali (mengingat kematian) itu melonggarkan kesempitan hidup atas orang itu. Dan tidaklah seseorang mengingatnya di waktu luas (kehidupannya), kecuali (mengingat kematian) itu menyempitkan keluasan hidup atas orang itu_

[Shahih Al Jami’ush Shaghir, no. 1.222; Shahih At Targhib, no. 3.333].
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
  *💐MT AS SAKINAH💐*

Kunjungi rumah kami di : 
http://talimassakinah.blogspot.co.id
- # fb : Taklim As Sakinah
- # Gmail : jauharulfoundation@gmail.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar