*MUTHOLAAH Vol.63* 01/03/2017
_عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال :_
*(( رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ , وَسُخْطُهُ فِي سُخْطِهِمَا ))*
_أخرجه الترمذي، وصححه إبن حبان_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*ARTI HADITS:*
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
_"Ridha Allah terdapat pada ridha kedua orangtua, dan murka Allah juga terdapat pada murka kedua orangtua."_
(HR.At Tirmidzi 1899, Sohih)
*✍🏼PENGERTIAN HADITS :✍🏼*
☄Hak orang tua yang harus ditunaikan oleh seorang anak amatlah besar. Allah SWT mengurutkan pada posisi kedua setelah hak kepadaNya tertunaikan.
FirmanNya :
*وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ*
_“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak"_
(QS. Al Isro' 23)
☄ Kita maklumi bersama bahwa keridloan Allah adalah sumber keselamatan dunia akhirat. _Jalan untuk mendapatkan keridhoanNya tiada lain hanya berbakti kepada orang tua_. Ini membuktikan bahwa berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan yang sudah tidak bisa lagi ditawar.
☄Durhaka kepada orangtua merupakan kategori dosa besar, tepat urutan kedua setelah dosa syirik.
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(الكَبَائِرُ : اَلْاِشْرَاكُ بِاللَهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَينِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَالْيَمِينُ الْغَمُوسِ)
رواه البخارى
“Dosa-dosa besar adalah : _menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu”_
(HR. Bukhari.)
☄ Ketentuan taat kepada orangtua pada perkara-perkara yang ma'ruf saja, bukan pada perkara yang bertentangan dengan Islam. Bilamana perintah orang tua menjurus pada perkara dosa maka bagi anak harus menolaknya dengan santun, Allah berfirman :
_"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"_
(QS. Luqman :15).
☄ Berbakti kepada orangtua tidak akan ada berhentinya, bahkan sampai orangtua meninggalpun anak harus tetap berbakti kepada keduanya. Berikut sebagian contoh berbakti kepada orangtua setelah meninggalnya :
1. Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya disetiap kesempatan kita.
4. Membayarkan hutang-hutangnya.
5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari’at.
6. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya dulu pernah menyambungnya.
☄Beruntunglah orang tua yang meninggal namun anaknya yang sholih masih berbakti kepadanya, dia mendapatkan derajat yang tinggi di jannah yang tidak pernah ia duga sebelumnya, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ أَنَّى هَذَا ؟ فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
_“Sungguh seseorang akan di angkat derajatnya di surga, dia mengatakan: dari mana ini? Kemudin dikatakan kepadanya, ini adalah disebabkan istighfar(doa permohonan ampun) anakmu yang shalih.”_
(HR. Ibnu Majah: 3638 dll, lihat Shahih al- Jami':1618)
☄ *Sungguh sangat rugi* bagi orang masih punya orang tua namun tidak bisa masuk surga,karena *orang tua bagaikan tiket baginya untuk memasuki surga*. Dengan berupaya patuh, taat dengan segenap kemampuan untuk mencari ridho orangtua.
Dalam Hadits diterangkan :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبْرِ ، أَوْ أَحَدَهُمَا ، فَدَخَلَ النَّارَ
_“Celaka orang itu, celaka orang itu, celaka orang itu!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang celaka adalah orang yang mendapati keduanya masih hidup, atau salah satu darinya, tapi dia masuk neraka (karenanya).”_ (HR. Muslim 2551).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MT AS SAKINAH
Kunjungi kami di :
- http://talimassakinah. blogspot.co.id
- fb : Taklim As Sakinah
- Gmail : jauharulfoundation@gmail.com
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
_عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال :_
*(( رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ , وَسُخْطُهُ فِي سُخْطِهِمَا ))*
_أخرجه الترمذي، وصححه إبن حبان_
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*ARTI HADITS:*
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
_"Ridha Allah terdapat pada ridha kedua orangtua, dan murka Allah juga terdapat pada murka kedua orangtua."_
(HR.At Tirmidzi 1899, Sohih)
*✍🏼PENGERTIAN HADITS :✍🏼*
☄Hak orang tua yang harus ditunaikan oleh seorang anak amatlah besar. Allah SWT mengurutkan pada posisi kedua setelah hak kepadaNya tertunaikan.
FirmanNya :
*وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ*
_“Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak"_
(QS. Al Isro' 23)
☄ Kita maklumi bersama bahwa keridloan Allah adalah sumber keselamatan dunia akhirat. _Jalan untuk mendapatkan keridhoanNya tiada lain hanya berbakti kepada orang tua_. Ini membuktikan bahwa berbakti kepada orang tua adalah suatu keharusan yang sudah tidak bisa lagi ditawar.
☄Durhaka kepada orangtua merupakan kategori dosa besar, tepat urutan kedua setelah dosa syirik.
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(الكَبَائِرُ : اَلْاِشْرَاكُ بِاللَهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَينِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَالْيَمِينُ الْغَمُوسِ)
رواه البخارى
“Dosa-dosa besar adalah : _menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh orang dan sumpah palsu”_
(HR. Bukhari.)
☄ Ketentuan taat kepada orangtua pada perkara-perkara yang ma'ruf saja, bukan pada perkara yang bertentangan dengan Islam. Bilamana perintah orang tua menjurus pada perkara dosa maka bagi anak harus menolaknya dengan santun, Allah berfirman :
_"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"_
(QS. Luqman :15).
☄ Berbakti kepada orangtua tidak akan ada berhentinya, bahkan sampai orangtua meninggalpun anak harus tetap berbakti kepada keduanya. Berikut sebagian contoh berbakti kepada orangtua setelah meninggalnya :
1. Meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya disetiap kesempatan kita.
4. Membayarkan hutang-hutangnya.
5. Melaksanakan wasiat yang sesuai dengan syari’at.
6. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya dulu pernah menyambungnya.
☄Beruntunglah orang tua yang meninggal namun anaknya yang sholih masih berbakti kepadanya, dia mendapatkan derajat yang tinggi di jannah yang tidak pernah ia duga sebelumnya, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِيْ الْجَنَّةِ فَيَقُوْلُ أَنَّى هَذَا ؟ فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ
_“Sungguh seseorang akan di angkat derajatnya di surga, dia mengatakan: dari mana ini? Kemudin dikatakan kepadanya, ini adalah disebabkan istighfar(doa permohonan ampun) anakmu yang shalih.”_
(HR. Ibnu Majah: 3638 dll, lihat Shahih al- Jami':1618)
☄ *Sungguh sangat rugi* bagi orang masih punya orang tua namun tidak bisa masuk surga,karena *orang tua bagaikan tiket baginya untuk memasuki surga*. Dengan berupaya patuh, taat dengan segenap kemampuan untuk mencari ridho orangtua.
Dalam Hadits diterangkan :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam:
رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، رَغِمَ أَنْفُهُ ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَنْ ؟ قَالَ : مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبْرِ ، أَوْ أَحَدَهُمَا ، فَدَخَلَ النَّارَ
_“Celaka orang itu, celaka orang itu, celaka orang itu!” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa itu?” Rasulullah menjawab, “Orang yang celaka adalah orang yang mendapati keduanya masih hidup, atau salah satu darinya, tapi dia masuk neraka (karenanya).”_ (HR. Muslim 2551).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MT AS SAKINAH
Kunjungi kami di :
- http://talimassakinah.
- fb : Taklim As Sakinah
- Gmail : jauharulfoundation@gmail.com
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
BalasHapus