MUTHOLAAH Vol 39. 09/11/2016
MUSLIM BERSODARA
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ
(مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
رواه البخاري (6011) ومسلم (2586
“Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)’.” [HR. Al Bukhari – Muslim]
PENGERTIAN HADITS :
- Sifat mukmin sejati dia merasa apa yang dirasakan sodara seimanya, bila sodara seimanya senang maka ia ikut senang bila sodaranya susah maka ia juga ikut susah.
- Kecerdasan Nabi SAW, beliau membuat suatu permisalan yang sangat mudah diterima oleh akal.
- Memang pada faktanya anggota badan kita tidak akan mendiamkan anggota lain yang sedang terluka. Misal, tangan tak akan diam melihat kaki yang berdarah karena terluka. Tangan, mata, mulut dan semuanya akan prihatin dan akan segera mancarikan obat untuk si kaki. inilah sifat yang seharusnya melekat dalam kehidupan muslimin.
- Ini semua terjadi karena seorang mukmin hatinya harus bersih dari dengki, penipuan, dan hasad. Hasad membuat pelakunya tidak mau diungguli siapa pun dalam kebaikan atau diimbangi di dalamnya, karena orang yang hasad senang lebih unggul atas seluruh kelebihannya dan ia sendiri menginginkan hanya dia saja yang memilikinya tanpa siapa pun dari manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar