*MUTHOLAAH Vol.84* _17/01/2017_
_*ADAB BERTEMU*_
_عن أنس رضي الله عنه_
*«كَانَ النبيُّ إِذَا اسْتَقْبَلَهُ الرَّجُلُ فَصَافَحَهُ لاَ يَنْزِعُ يَدَهُ مِنْ يَدِهِ حَتَّى يَكُونَ الرَّجُلُ الذي يَنْزِعُ، وَلاَ يَصْرِفُ وَجْهَهُ عن وَجْهِهِ حَتَّى يَكُونَ الرَّجُلُ هُوَ يَصْرِفُهُ وَلَمْ يُرَ مُقَدِّماً رُكْبَتَيْهِ بَيْنَ يَدَيْ جَلَيْسٍ لَهُ»*
*Arti hadits :*
_"Adalah Nabi jika menyambut seseorang (yang datang) beliau menjabat tangannya, beliau tidak menarik tangannya dari tangannya hingga orang itu yang menariknya. Beliau tidak memalingkan mukanya dari mukanya, hingga orang itu yang memalingkannya, dan tidak pernah terlihat beliau menjulurkan kedua lututnya dihadapan orang yang duduk di sisinya."_
(Tirmidzi: 2539, Baihaqi: 21250. Lihat juga Mu'jam al-Kabir: 13495)
🥨🥨🥥🥨🥨🥥🥨🥨🥥🥨🥨
_✍🏼PENGERTIAN HADITS ✍🏼:_
🥗Ada beberapa adab berjumpa yang termuat dalam hadits ini.
🥗Pertama : Hendaklah berlama-lama dalam
berjabat tangan, sebab sepanjang berjabat tangan itulah dosa berguguran. Sebagaimana disampaikan oleh Rosulullah saw dalam hadits yang lain berikut ini.
عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
*مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصَافَحَانِ إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَفْتَرِقَا*
Dari Al Bara` ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
*"Tidaklah dua orang muslim bertemu lalu berjabat tangan kecuali Allah akan memberi ampunan kepada keduanya sebelum mereka berpisah."*
(HR.Abu Dawud, hadits sohih).
🥗 Kedua : menaruh pandangan kepada orang yang ditemui.
Jangan memalingkan pandangan darinya. Pandangan kita terhadapnya merupakan kepedulian dan penghormatan baginya.
Tentunya konteks hadits ini adalah laki dengan laki. Tidak berlaku lawan jenis yang bukan mahrom. Karena melihat yang bukan mahrom adalah haram. Allah Ta’ala berfirman :
*قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ*
_”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."_ (QS. An-Nur [24] : 30).
🥗Ketiga : Nabi Muhammad saw dalam hadits ini juga mengajari kita bertata krama dalam majelis. Beliau mencontohkan bahwa dalam majelis tidak boleh menjulurkan kaki. Sebab menjulurkan kaki dalam majelis merupakan tindakan yang tidak etis atau tidak sopan.
Manusia muliya senantiasa menjaga muruahnya(kemulyaan atau kewibawaanya). Sedikitpun Nabi Muhammad saw tidak mau terjebak dalam kehinaan muruah.
Sebagai manusia biasa yang ingin mendapatkan kemulyaan dan kewibawaan, maka hendaklah memperhatikan adab-adab sepele seperti ini. Jika dalam masalah sepele dia mempedulikan maka dalam perkara yang besar lebih bisa untuk menjaganya. Ketika sudah beretika dengan baik maka efeknya akan dicintai oleh orang banyak dan juga dicintai oleh Allah dan RasulNya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*MT AS SAKINAH*
Kunjungi :
- # http://talimassakinah.
- # fb : Taklim As Sakinah
- # Gmail : jauharulfoundation@gmail.com
adab bertemu
BalasHapusadab bertemu lawan jenis
adab bertemu calon mertua
adab bertemu guru
adab bertemu teman
adab bertemu orang tua
adab bertemu sesama muslim beserta dalilnya
adab bertemu ulama
adab bertemu dan berpisah
adab bertamu dan menerima tamu
adab bertemu orang yang lebih tua
adab bertemu jenazah
adab bertemu bakal mertua
adab bertamu dalam islam
adab bertemu wali allah
adab bertemu allah
adab bertemu wanita
adab bertemu orang
adab ketika bertemu
adab ketika bertemu kawan baru
adab ketika bertemu guru
contoh adab bertemu
adab bertemu dengan orang lain
adab bertemu dengan teman
adab bertemu duga
adab bertemu calon mertua dalam islam