*_MUTHOLAAH Vol_.83* 15/12/2017
_عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْخَطْمِىِّ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم_- _إِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْتَوْدِعَ الْجَيْشَ قَالَ:_
Dari Abdullah al-Khathmi radhiyallahu’anhu-, dia berkata: _“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak melepas keberangkatan pasukan beliau maka beliau berpesan, :_
*Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian*.” (HR. Abu Dawud,sanadnya sahih).
✍🏼PENGERTIAN HADITS ✍🏼
Merupakan sunnah Nabi SAW melepas kepergian seseorang.
Sunnah beliau juga dalam pelepasan adalah, mengucapkan kalimat perpisahan. Kalimat perpisahan ini sekaligus bekal yang beliau bekalkan kepada musafirin yang akan pergi jauh.
Kalimat itu penuh muatan pesan dan doa yang memperkukuh moral dan mental mereka. Pesan itu ialah :
_pertama_ :
*أَسْتَوْدِعُ اللَّهدِينَكُم*ْ
(Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian).
Agama adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini. Oleh karenanya hal yang pertama kali Nabi SAW wanti-wantikan adalah agama.
Sedang safar adalah suatu keadaan yang mudah mengantarkan pada lupa kepada ibadah. Keadaan yang lenggang dari pengawasan orang-orang terdekat menyebabkan diri merasa bebas berbuat apapun. Lingkungan baru yang mengantarkan kepada pelanggaran agama. Atau juga kondisi lelah yang menyebabkan bermalas-malas beribadah. Keadaan safar yang seperti itulah yang Nabi SAW wanti wantikan kepada para sahabat supaya tetap istiqomah dalam beribadah.
Kalimat ini juga bermuatan doa supaya Allah tetap menjaga orang-orang yang berada dalam safar tetap dalam agamanya.
Kedua :
*وَأَمَانَتَكُمْ*
*(Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan amanah kalian)*
Nabi SAW juga bèrpesan supaya mereka menjaga amanah tugas yang Nabi pikulkan kepada mereka. Kalimat ini juga sebagai doa supaya Allah menjaga diri mereka untuk tetap amanah dalam mengemban tugas.
Ketiga :
*وَخَوَاتِيمَ أَعْمَالِكُم*
Dan Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan akhir penutup amal kalian.
Yang ketiga Nabi SAW berpesan untuk istiqomah dalam kebaikan. Dalam situasi apapun tetap dalam berpegang teguh dengan keimanan, sehingga jika maut menghampiri maka mati dalam khusnul khotimah. Mengingat dalam safar segala macam ancamaan bahaya akan datàng sewaktu waktu. Ini juga sekaligus doa Nabi SAW supaya mereka khusnul khotimah.
Allah adalah sebaik-baik tempat untuk menitipkan. Allah tidak akan meniyia-nyiakan barang titipan. Semua yang dititipkan kepadaNya pasti Dia pelihara.
_عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَال_
َ *« أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ »*
_Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkanku dan beliau mengucapkan,_:
*"Aku titipkan kepada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya"*
(HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Di kesempatan yang lain Nabi SAW juga membekali musafir dengan tiga hal :
*Taqwa, ampunan Allah dan dimudahkan urusannya*. Sebagaimana hadits berikut :
عن أنس قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال يا رسول الله إني أريد سفرا فزودني قال زودك الله التقوى قال زدني قال وغفر ذنبك قال زدني بأبي أنت وأمي قال ويسر لك الخير حيثما كنت
Dari Anas –radhiyallahu’anhu-, dia berkata: Ada seorang lelaki yang datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, saya hendak bepergian/safar maka berilah saya bekal.” Maka beliau menjawab, *“semoga Allah membekalimu takwa.”* Lalu dia berkata, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab, “
*(semoga Allah mengampuni dosamu).”* Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku, ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu.” Beliau menjawab, “ *(semoga Allah mudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada).”* (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan gharib).
Anjuran untuk berpesan kepada siapa saja yang hendak bepergian dengan mengikuti pesan pasan yang Rosulullah SAW contohkan. Al Manawi mengatakan :
ويندب لكل من المتوادعين أن يقول للآخر ذلك وأن يزيد المقيم
*زودك الله التقوى وغفر ذنبك ووجهك للخير حيثما كنت*
“Dianjurkan bagi masing-masing orang di antara kedua belah pihak yang berpisah untuk mengucapkan bacaan itu kepada saudaranya yang lain dan hendaknya orang yang mukim menambahkan bacaan *‘zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi haitsuma kunta‘(semoga Allah membekalimu ketakwaan, diampuni dosa-dasamu dan semoga Allah memudahkan kebaikan kepadamu dimanapun kamu berada.”*
(Faidh al-Qadir[1/641] )
الله أعلم بالصواب
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*MT AS SAKINAH*
Kunjungi rumah kami di :
- # http://talimassakinah. blogspot.co.id
- # fb : Taklim As Sakinah
- # Gmail : jauharulfoundation@gmail.com
*BEKAL SAFAR*
_عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْخَطْمِىِّ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم_- _إِذَا أَرَادَ أَنْ يَسْتَوْدِعَ الْجَيْشَ قَالَ:_
*(( أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكُمْ وَأَمَانَتَكُمْ وَخَوَاتِيمَ أَعْمَالِكُمْ ))*
Dari Abdullah al-Khathmi radhiyallahu’anhu-, dia berkata: _“Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila hendak melepas keberangkatan pasukan beliau maka beliau berpesan, :_
*Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian, amanat yang kalian emban, dan akhir penutup amal kalian*.” (HR. Abu Dawud,sanadnya sahih).
✍🏼PENGERTIAN HADITS ✍🏼
Merupakan sunnah Nabi SAW melepas kepergian seseorang.
Sunnah beliau juga dalam pelepasan adalah, mengucapkan kalimat perpisahan. Kalimat perpisahan ini sekaligus bekal yang beliau bekalkan kepada musafirin yang akan pergi jauh.
Kalimat itu penuh muatan pesan dan doa yang memperkukuh moral dan mental mereka. Pesan itu ialah :
_pertama_ :
*أَسْتَوْدِعُ اللَّهدِينَكُم*ْ
(Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan agama kalian).
Agama adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini. Oleh karenanya hal yang pertama kali Nabi SAW wanti-wantikan adalah agama.
Sedang safar adalah suatu keadaan yang mudah mengantarkan pada lupa kepada ibadah. Keadaan yang lenggang dari pengawasan orang-orang terdekat menyebabkan diri merasa bebas berbuat apapun. Lingkungan baru yang mengantarkan kepada pelanggaran agama. Atau juga kondisi lelah yang menyebabkan bermalas-malas beribadah. Keadaan safar yang seperti itulah yang Nabi SAW wanti wantikan kepada para sahabat supaya tetap istiqomah dalam beribadah.
Kalimat ini juga bermuatan doa supaya Allah tetap menjaga orang-orang yang berada dalam safar tetap dalam agamanya.
Kedua :
*وَأَمَانَتَكُمْ*
*(Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan amanah kalian)*
Nabi SAW juga bèrpesan supaya mereka menjaga amanah tugas yang Nabi pikulkan kepada mereka. Kalimat ini juga sebagai doa supaya Allah menjaga diri mereka untuk tetap amanah dalam mengemban tugas.
Ketiga :
*وَخَوَاتِيمَ أَعْمَالِكُم*
Dan Aku titipkan kepada Allah pemeliharaan akhir penutup amal kalian.
Yang ketiga Nabi SAW berpesan untuk istiqomah dalam kebaikan. Dalam situasi apapun tetap dalam berpegang teguh dengan keimanan, sehingga jika maut menghampiri maka mati dalam khusnul khotimah. Mengingat dalam safar segala macam ancamaan bahaya akan datàng sewaktu waktu. Ini juga sekaligus doa Nabi SAW supaya mereka khusnul khotimah.
Allah adalah sebaik-baik tempat untuk menitipkan. Allah tidak akan meniyia-nyiakan barang titipan. Semua yang dititipkan kepadaNya pasti Dia pelihara.
_عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ وَدَّعَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَال_
َ *« أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ »*
_Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pergi meninggalkanku dan beliau mengucapkan,_:
*"Aku titipkan kepada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya"*
(HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Di kesempatan yang lain Nabi SAW juga membekali musafir dengan tiga hal :
*Taqwa, ampunan Allah dan dimudahkan urusannya*. Sebagaimana hadits berikut :
عن أنس قال : جاء رجل إلى النبي صلى الله عليه و سلم فقال يا رسول الله إني أريد سفرا فزودني قال زودك الله التقوى قال زدني قال وغفر ذنبك قال زدني بأبي أنت وأمي قال ويسر لك الخير حيثما كنت
Dari Anas –radhiyallahu’anhu-, dia berkata: Ada seorang lelaki yang datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, saya hendak bepergian/safar maka berilah saya bekal.” Maka beliau menjawab, *“semoga Allah membekalimu takwa.”* Lalu dia berkata, “Tambahkan lagi -bekal- untukku.” Beliau menjawab, “
*(semoga Allah mengampuni dosamu).”* Dia berkata lagi, “Tambahkan lagi -bekal- untukku, ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu.” Beliau menjawab, “ *(semoga Allah mudahkan kebaikan untukmu di mana pun kamu berada).”* (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata: hadits hasan gharib).
Anjuran untuk berpesan kepada siapa saja yang hendak bepergian dengan mengikuti pesan pasan yang Rosulullah SAW contohkan. Al Manawi mengatakan :
ويندب لكل من المتوادعين أن يقول للآخر ذلك وأن يزيد المقيم
*زودك الله التقوى وغفر ذنبك ووجهك للخير حيثما كنت*
“Dianjurkan bagi masing-masing orang di antara kedua belah pihak yang berpisah untuk mengucapkan bacaan itu kepada saudaranya yang lain dan hendaknya orang yang mukim menambahkan bacaan *‘zawwadakallahut taqwa wa ghafara dzanbaka wa wajjahaka lil khairi haitsuma kunta‘(semoga Allah membekalimu ketakwaan, diampuni dosa-dasamu dan semoga Allah memudahkan kebaikan kepadamu dimanapun kamu berada.”*
(Faidh al-Qadir[1/641] )
الله أعلم بالصواب
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*MT AS SAKINAH*
Kunjungi rumah kami di :
- # http://talimassakinah.
- # fb : Taklim As Sakinah
- # Gmail : jauharulfoundation@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar