*MUTHOLAAH Vol.101*
“SEMANGAT
BELAJAR - MENGAJAR HADITS”
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
:
سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ
:
))نَضَّرَ اللَّهُ
امْرَأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِّغٍ
أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ((
رواه الترمذي ، صحيح.
ARTI HADITS :
Dari Abdullah bin Mas'ud bercerita
dari [bapaknya] dia berkata :
Aku mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:
"Allah akan
memperindah wajah seseorang yang mendengar sesuatu dariku kemudian dia
sampaikan sebagaimana dia mendengarnya, maka bisa jadi orang yang menyampaikan
lebih cerdas dari yang mendengar"
PENGERTIAN HADITS :
Maksud kalimat نضر ( memperindah) adalah
Allah memperindah, melimpahkan kebahagiaan, kesenangan di dunia khusus kepada
penyampai hadits dan akan memberikan kenikmatan di akhirat, sehingga akan
tampak pada dirinya indahnya nikmat dan kemudahan hidup (Mirqaatul Mashaabih:
1/306 karya Al Qaari).
Mulla
‘Ali al-Qari berkata, “Ada yang mengatakan: Sungguh Allah telah mengabulkan
doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (tersebut). Oleh karena itu, kamu
dapati para (ulama) ahli hadits adalah orang yang paling bagus (elok) wajahnya
dan indah penampilannya [ Mirqaatul mafaatiih syarhu misykaatil mashaabiih”
(1/288)
Diriwayatkan
dari imam Sufyan bin ‘Uyainah bahwa beliau berkata: “Tidak ada
seorang pun yang menuntut (ilmu) hadits kecuali (terlihat) pada wajahnya
kecerahan” yaitu : keindahan yang tampak atau yang bersifat maknawi (tidak
tampak)” Syarafu ashhaabil hadits (hal. 27).
Kalimat
hadits نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً
sebagian menganggap redaksi hadits
itu sebagai bentuk kabar, "Allah menjadikannya sebagai orang yang
mendapatkan keindahan"_,dan sebagian lagi menyatakan sebagai bentuk
doa "Semoga Allah memberinya keindahan" bentuk kabar lebih utama dari
pada sebagai bentuk doa”. (Misqaatul Mashaabih: 1/306 karya Al Qaari).
Hadits
ini menunjukkan keagungan hadits (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam),
keutamaan dan kedudukan orang-orang yang mempelajarinya. Hadits ini
mengajarkan, bahwa dalam periwayatan hadits itu harus disampaikan apa adanya,
tidak boleh dikurangi atau ditambahi. Siapa yang coba coba merubah rubah hadits
dari Nabi saw maka dia telah melakukan dosa besar, dan ancamannya jaminan masuk
neraka. Keharusan bagi orang yang mempunyai ilmu hadits untuk
menyampaikan kepada orang lain, karena barang kali orang yang mendengar lebih
bisa memahami materi ilmu karena tingkat kecerdasannya yang tinggi atau lebih
bisa mengamalkan apa yang ia fahami karena ketekunannya.
Dan
dari Abu Musa Al Asy’ari dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda:
))مَثَلُ مَا بَعَثَنِي
اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ
أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ
وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ
اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا
طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ
كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي
اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا
وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ (( رواه البخاري (79) ومسلم (2282.(
“Perumpamaan
apa yang Allah utuskan kepadaku dari petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan
yang lebat yang turun ke bumi, sebagian tanahnya adalah “naqiyyah” subur yang
mampu menyerap air dan menumbuhkan tumbuhan dan rerumputan yang banyak, ada
juga bentuk tanah yang “Ajaadzib” tandus yang mampu menahan air, sehingga
banyak orang yang memanfaatkannya untuk minum dan mengairi sawahnya, ada juga
bentuk tanah yang disebut: “Qii’aan” tidak mampu menyerap air dan tidak mampu
menumbuhkan tumbuhan. Perumpamaan ini sama dengan seseorang yang telah memahami
agama Allah dan bermanfaat baginya, maka dia pun mengetahui, mengajarkan dan
mereka yang tidak mengangkat kepalanya (tidak peka) dan tidak menerima hidayat
dari Allah yang aku telah diutus karenanya”. [HR. Bukhori: 79 dan Muslim: 2282].
Al Hafidz Ibnu Hajar – rahimahullah –
berkata :
“Mereka
yang mendengarkan (Rasulullah) diserupakan dengan jenis tanah berbeda yang
diguyur air hujan, di antara mereka ada sebagai seorang alim, mengamalkan
ilmunya dan mengajarkannya, mereka ini laksana tanah subur yang menyerap air,
lalu ia pun merasakan manfaatnya pada saat yang sama ia mampu menumbuhkan dan
memberi manfaat kepada orang lain. Di antara mereka juga ada yang mengumpulkan
ilmu dengan waktu yang lama, hanya saja mereka tidak mengamalkan yang
hukumnya sunnah atau belum memahami apa yang telah ia kumpulkan, akan tetapi
mereka telah menyampaikannya kepada orang lain, maka mereka ini laksana jenis
tanah mampu menahan air dan bisa dimanfaatkan oleh banyak orang dan mereka inilah
yang dimaksud dalam hadits :
(نَضَّرَ اللَّه اِمْرَأً سَمِعَ مَقَالَتِي فَأَدَّاهَا كَمَا
سَمِعَهَا)
“Allah akan memberikan “nadhrah”
kepada seseorang yang telah mendengarkan ucapanku, lalu ia pun melaksanakannya
sebagaimana yang telah didengarnya”
Di
antara mereka ada juga yang mendengarkan ilmu, namun tidak mampu menghafalnya,
juga tidak mengamalkannya, tidak juga menyampaikannya kepada orang lain, maka
mereka ini laksana jenis tanah yang mengandung garam atau yang tandus yang
tidak mampu menahan air atau akan merusak yang lainnya. Sungguh perumpamaan
tersebut pada dua kelompok pertama termasuk yang terpuji; karena keduanya
sama-sama mampu memberikan manfaat. Sementara kelompok yang ketiga adalah
tercela; karena tidak memberikan manfaat apa-apa, wallahu a’lam.
-MT AS SAKINAH-
Kunjungi
:
#
Blog : http://talimassakinah.blogspot.com
# FB
: Taklim As Sakinah
# Gmail
: jauharulfoundation@gmail.com
semangat belajar
BalasHapussemangat belajar bahasa inggrisnya
semangat belajar dan berprestasi merupakan contoh perjuangan pelajar di
semangat belajar adalah
semangat belajar bahasa inggris
semangat belajar siswa
semangat belajar dan berprestasi merupakan perjuangan pelajar di lingkungan
semangat belajar akan timbul bila didorong oleh suatu
semangat belajar menurun
semangat belajar islami
semangat belajar sayang
semangat belajar bahasa korea
semangat belajar menurun karena terlalu sering bermain telepon genggam
semangat belajar dalam islam
semangat belajar bahasa jepang
semangat belajar motivasi
semangat belajar anak
semangat belajar al quran
semangat belajar agama
semangat belajar anakku
semangat belajar quotes
semangat belajar anak sd
semangat belajar akan timbul jika didorong oleh suatu
semangat belajar akan timbul bila didorong oleh suatu brainly
semangat belajar bahasa arab
tepuk semangat belajar anak sd
meningkatkan semangat belajar anak
motivasi belajar agar semangat
membangun semangat belajar anak
lagu semangat belajar anak
cara menumbuhkan semangat belajar anak
kata mutiara semangat belajar anak sd
semangat belajar menurut para ahli
cara menumbuhkan semangat belajar anak sd
kata mutiara semangat belajar anak
semangat belajar bhs inggrisnya
semangat belajar buat pacar
semangat belajar bahasa jawa
manfaat semangat belajar bagi siswa
kata semangat belajar buat pacar
ucapan semangat belajar buat pacar
motivasi semangat belajar bahasa inggris
cara semangat belajar bahasa inggris
semangat belajar dalam bahasa korea
pantun semangat belajar buat pacar
kata semangat belajar buat anak
semangat belajar dalam bahasa jepang
puisi semangat belajar buat pacar
kata semangat belajar buat adik
slogan semangat belajar bahasa inggris
semangat belajar cpns
puisi semangat belajar chairil anwar
cara semangat belajar
caption semangat belajar
cerpen semangat belajar
puisi semangat belajar meraih cita cita
cara semangat belajar di sekolah
cerita semangat belajar
cara semangat belajar di rumah
cara semangat belajar sbmptn
cara semangat belajar menurut islam
caption semangat belajar bahasa inggris
cemilan semangat belajar
ceramah semangat belajar
motivasi semangat dan cara belajar efektif
cara semangat belajar matematika
ciri semangat belajar
cara semangat belajar wikihow