MUTHOLAAH Vol 8
قال : الإحسان : أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك
_Qoola : al Ihsan : An ta'budaLlaha ka annaka taroohu, fa in lam takun taroohu fa innahu yaroo_
Bersabda Rosulullah saw :
IHSAN adalah : “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika keadaanmu tidak dapat melihat-Nya maka (ketahuilah) sesungguhnya Dia melihat-mu”. (Hadits Sohih, Riwayat Muslim no. 8).
IHSAN adalah : “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika keadaanmu tidak dapat melihat-Nya maka (ketahuilah) sesungguhnya Dia melihat-mu”. (Hadits Sohih, Riwayat Muslim no. 8).
Pengertian hadits:
Ihsan dalam istilah yang lain adalah memaksimalkan atau membagus-baguskan ibadah kepada Allah SWT.
Penerapan Ihsan berlaku juga kepada makhluk ,yaitu mengupayakan berbuat sebaik-baiknya kepada sesama. Bisa lewat materi maupun non materi.
RosuluLlah mengajarkan bagaimana ibadah bisa khusyu' dan berbobot di mata Allah.
Penerapan Ihsan berlaku juga kepada makhluk ,yaitu mengupayakan berbuat sebaik-baiknya kepada sesama. Bisa lewat materi maupun non materi.
RosuluLlah mengajarkan bagaimana ibadah bisa khusyu' dan berbobot di mata Allah.
Ibadah secara ihsan ada 2 tingkatan :
Pertama : Tingkatan Ath-Thalab / Tuntutan/dorongan
Yaitu : Terdorong untuk beribadah kepada Allah swt. Maksudnya dia merasa seakan-akan melihat Allah sang kekasih lalu bersua denganNya. Dan ketika dihadapanNya dia membagus-baguskan sikapnya,yang berupa ibadah dengan ihsan. Ibadah seperti ini merupakan _*ibadah berdasarkan cinta*_. Dengan cinta maka akan terwujudlah ihsan. Ini juga merupakan maqom paling tinggi dalam beribadah.
Pertama : Tingkatan Ath-Thalab / Tuntutan/dorongan
Yaitu : Terdorong untuk beribadah kepada Allah swt. Maksudnya dia merasa seakan-akan melihat Allah sang kekasih lalu bersua denganNya. Dan ketika dihadapanNya dia membagus-baguskan sikapnya,yang berupa ibadah dengan ihsan. Ibadah seperti ini merupakan _*ibadah berdasarkan cinta*_. Dengan cinta maka akan terwujudlah ihsan. Ini juga merupakan maqom paling tinggi dalam beribadah.
Kedua Tingkatan Al-Harab / Peringatan/Lari
Yaitu : Beribadah kepada Allah karena dasar takut kepadaNya,dalam beribadah dia merasa diawasi oleh Allah swt. Dengannya maka dia berusaha semaksimal mungkin untuk membaguskan ibadahnya, karena khawatir kalau nantinya Allah yang mengawasinya akan murka kepadanya.
Yaitu : Beribadah kepada Allah karena dasar takut kepadaNya,dalam beribadah dia merasa diawasi oleh Allah swt. Dengannya maka dia berusaha semaksimal mungkin untuk membaguskan ibadahnya, karena khawatir kalau nantinya Allah yang mengawasinya akan murka kepadanya.
*الله أعلم بالصواب*
MT.As Sakinah 23 /9/2016--19 Dzulhijjah1437 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar